suzuki

Mobil Niaga dan Pergeseran Aktivitas Ekonomi


Berikut adalah artikel atau berita yang terjadi di suzuki dengan judul Mobil Niaga dan Pergeseran Aktivitas Ekonomi yang telah tayang di jinmy.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau komplain mengenai artikel berikut silahkan hubungi email kami di [email protected], Terimakasih.

Ubahan tampilan pertama dilakukan pada ajang pameran kendaraan niaga GIICOMVEC 2020, awal Maret 2020, dalam bentuk varian New Suzuki Carry Luxury. Untuk menonjolkan kesan ”mewah” pada mobil pikap ini, Suzuki memberikan sentuhan krom pada gril, handel pintu, batok kaca spion, dan dop roda (Kompas.id, 7/3/2020).

Hanya dalam waktu 10 bulan, PT SIS kembali meluncurkan versi facelift dari Suzuki Carry ini pada 21 Januari 2021. Kali ini berbagai aksen krom dihilangkan, digantikan dengan berbagai detail eksterior berwarna hitam doff untuk menonjolkan kesan tangguh. Bumper, misalnya, dihiasi bentuk menyerupai kapak yang disebut hatched axe. Selain itu, di interior kini juga sudah terpasang alat pemadam api ringan (APAR) (Kompas.id, 21/01/2021).

KOMPAS/STEFANUS OSA

New Carry Luxury diluncurkan PT Suzuki Indomobil Sales di GIICOMVEC di JCC, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Terlihat aksen warna krom pada gril, kaca spion, handel pintu, dan dop roda.

Ada apa di balik rajinnya PT SIS melakukan facelift pada mobil niaga andalannya ini? ”Sudah ada pergeseran preferensi dari pengguna Suzuki Carry. Dulu, kira-kira sepuluh sampai lima tahun lalu, pemilik mobil niaga tidak mengendarai sendiri mobilnya. Mereka cenderung punya sopir untuk mengendarai mobil buat angkut-angkut barang. Dengan demikian, para pemilik waktu itu lebih memikirkan biaya akuisisi (mobil) saja, tidak mementingkan penampilan dan kenyamanan,” tutur Dony Ismi Saputra, Direktur Pemasaran Roda 4 PT SIS, dalam wawancara khusus dengan Kompas, Kamis (11/2/2021).

Namun, lanjut Dony, semua itu berubah dalam lima tahun terakhir. Menurut dia, dalam kurun waktu tersebut, populasi pemilik mobil yang mengendarai sendiri mobil niaganya (self-driving owner) terus meningkat. ”Para pemilik bisnis dari skala ekonomi mikro kebanyakan bawa mobil pikapnya sendiri. Itulah alasan lima tahun terakhir ini faktor penampilan dan kenyamanan menjadi perhatian kami juga,” ungkapnya.

Baca Juga: Mengintip Suzuki Carry Luxury, Varian Tertinggi ”Rajanya Pikap”

Gaya hidup

Merespons perubahan preferensi pengguna tersebut, pihak Suzuki sejak 2019 menawarkan dua varian All New Suzuki Carry Pick-Up. Varian pertama mobil dibiarkan apa adanya, seperti lazimnya mobil untuk angkut-angkut barang. Sementara varian kedua dilengkapi dengan berbagai fitur kenyamanan dan gaya hidup, seperti penyejuk udara (air conditioner/AC) dan peringan setir (power steering/PS). Varian atas ini kemudian disebut Suzuki Carry AC/PS karena sudah dilengkapi AC dan PS.

Carry AC/PS ini dilengkapi lagi dengan head unit 1 DIN dengan dua pelantang suara sebagai fitur hiburan. Kursi pengemudi pun bisa dimajumundurkan sehingga memberikan pilihan posisi duduk nyaman bagi pengemudi. Semua varian tersebut juga sudah dilengkapi fitur immobilizer untuk mencegah pencurian.

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO

Interior All New Suzuki Carry Pick-Up yang sederhana dan fungsional saat diuji di kawasan Kaliurang, Yogyakarta, Selasa (18/6/2019). Terlihat varian ini sudah dilengkapi AC dan head unit 1 DIN dengan konektivitas USB.

Dony mengatakan, kecenderungan penjualan varian AC/PS ini juga terlihat terus meningkat. Pada tahun lalu, dari total penjualan Suzuki Carry Pick-Up sebanyak 41.915 unit, sebanyak 44 persennya adalah varian AC/PS. ”Berdasarkan pengamatan kami, fenomena self driving owner-nya lumayan tinggi. Kalau yang menyetir itu seorang sarjana, dia tidak mau nyetir mobil tanpa AC dan PS. Sekarang, kan, banyak pengusaha kecil ini sudah berpendidikan tinggi, tingkat sarjana. Profil pelanggannya memang sudah beda sama zaman dulu,” kata Dony lagi.

Menurut dia, konsumen Carry Pick-Up juga makin muda. Dari total pembeli mobil tersebut, sekitar 40 persennya di berusia di bawah 35 tahun. Bahkan, pembeli yang berusia di bawah 26 tahun mencapai 11 persen. ”Itu rekor tertinggi sejauh ini. Mereka juga mendapat informasi tentang mobil ini lewat media digital. Waktu virtual launching New Suzuki Carry bulan Januari lalu, penonton terbanyak berada di rentang usia 26-34 tahun, yakni sebanyak 44,9 persen. Jadi, mereka ini bisa dibilang ’yang muda, yang berusaha’,” ujar Dony.

Baca Juga: Suzuki Carry Kembali Mendapatkan Penyegaran Tampilan

Pengusaha kecil

Dony mengatakan, pergeseran profil pemilik dan pengguna Suzuki Carry tersebut sedikit banyak menggambarkan pergeseran aktivitas ekonomi yang tengah terjadi di negeri ini. Berdasarkan survei internal PT SIS, 92 persen pembeli dan pengguna Suzuki Carry Pick-Up terbaru ini berlatar belakang pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). ”Bahkan, dari skala bisnis mikro itu mencapai 86 persen. Itu artinya mobil ini dipakai oleh kalangan masyarakat dengan kecenderungan bisnis mikro,” katanya.

Jika dulu Suzuki Carry hampir identik dengan armada angkutan kota skala besar atau armada mobil boks, kini sebagian besar penggunanya adalah pebisnis individual. Menurut Dony, berbagai jenis pekerjaan konsumen Carry saat ini, antara lain, pedagang, penyedia jasa, seperti servis AC rumahan atau penyewaan sound system; sektor perikanan, pertanian, pemilik toko; kontraktor kecil, seperti kontraktor pembuat sumur rumahan atau kontraktor bangunan kecil; perkebunan, hingga untuk mengangkut hewan ternak, seperti sapi, kambing, dan ayam.

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO

All New Suzuki Carry Pick-Up diuji kendara dengan diisi muatan penuh dan dibawa berputar-putar ke desa-desa di kawasan wisata Kaliurang, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (18/6/2019).

”Kontribusi dari bidang-bidang usaha ini juga berubah. Kontribusi enterpreneur baru, misalnya, naik dari 4 persen menjadi 7 persen pada 2020. Ini misalnya industri tas, makanan ringan dari buah-buahan, industri pembuatan pot tanaman, atau industri pembasmian hama rayap. Kontribusi dari sektor pertanian juga naik dari 8 persen pada 2019 menjadi 12 persen pada 2020. Di sini kita bisa melihat geliat ekonomi di usaha kecil dan mikro,” papar Dony.

Sementara konsumen skala besar yang membeli Carry untuk armada operasional (fleet) perusahaan pada tahun lalu hanya mencapai 3 persen dari total penjualan mobil niaga tersebut.

Tingginya angka pembeli yang membayar tunai, kata dia, juga menunjukkan orang yang bersangkutan sudah lama mengincar untuk membeli mobil tersebut guna menjalankan bisnis. Pembeli yang membayar tunai meningkat dari hanya 29 persen pada 2019 menjadi 34 persen pada 2020.

”Komposisi first buyer, yakni orang yang baru pertama kali beli mobil pikap, mencapai 84 persen. Berarti di segmen-segmen itu terjadi eskalasi bisnis. Bisa dilihat bahwa industri mikro, kecil, dan menengah ini memiliki resistensi tinggi terhadap krisis ekonomi,” ujarnya.

Melihat fenomena tersebut, lanjut Dony, kunci strategi pemasaran mobil niaga PT SIS ke depan adalah selalu mendekatkan diri ke konsumen. ”Kami selalu berusaha mendekatkan diri dengan customer, membuka diri terhadap semua masukan, sehingga kendaraan niaga ini akan sesuai dengan harapan penggunanya,” ungkap Dony sambil menambahkan, pangsa pasar Suzuki Carry Pick-Up di segmen low pick-up sudah mencapai 61 persen pada tahun lalu.

Baca Juga: Legenda Si Raja Pikap Berlanjut

Salah satu cara mendekatkan diri kepada konsumen adalah menjalin hubungan baik dengan komunitas pengguna mobil niaga ini. Saat Kompas mengikuti acara uji kendara All New Suzuki Carry Pick-Up ini di Yogyakarta, Juni 2019, anggota komunitas ini turut diundang dalam acara jamuan makan malam. ”Suzuki Carry Club Indonesia saat ini anggota aktifnya sudah mencapai 70.000 orang. Itu menjadi salah satu wahana kami untuk berdiskusi dengan konsumen,” lanjut Dony.

Selain itu juga banyak kegiatan untuk mendekatkan diri melalui level operasional di tingkat dealer, misalnya pemberian program servis dan perawatan gratis sampai tiga tahun atau 50.000 kilometer (mana yang tercapai lebih dulu). ”Jadi, harapannya kami bisa menangkap feedback dari customer dan kami bisa me-maintain terus konsumen kami,” kata Dony.

KOMPAS/DAHONO FITRIANTO

All New Suzuki Carry Pick-Up versi sebelum ”facelift” diuji kendara di kawasan wisata Kaliurang, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (18/6/2019).

Artikel atau berita di atas tidak berkaitan dengan situasi apapun, diharapkan bijak dalam mempercayai atau memilih bacaan yang tepat. Terimakasih.

Related Posts

Wajah Baru Karimun Wagon R Kini Irit Banget

Berikut adalah artikel atau berita yang terjadi di suzuki dengan judul Wajah Baru Karimun Wagon R Kini Irit Banget yang telah tayang di jinmy.me terimakasih telah menyimak. Bila…

Wuih Dalam 11 Hari 1159 Mobil Suzuki Terpesan

Berikut adalah artikel atau berita yang terjadi di suzuki dengan judul Wuih Dalam 11 Hari 1159 Mobil Suzuki Terpesan yang telah tayang di jinmy.me terimakasih telah menyimak. Bila…

Wagon R 50th Anniversary Edition

Berikut adalah artikel atau berita yang terjadi di suzuki dengan judul Wagon R 50th Anniversary Edition yang telah tayang di jinmy.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan atau…

Używane Suzuki Grand Vitara 43 900 PLN 143 900 km 2009

Berikut adalah artikel atau berita yang terjadi di suzuki dengan judul Używane Suzuki Grand Vitara 43 900 PLN 143 900 km 2009 yang telah tayang di jinmy.me terimakasih…

Your Ticket to Sports Concerts More

Berikut adalah artikel atau berita yang terjadi di suzuki dengan judul Your Ticket to Sports Concerts More yang telah tayang di jinmy.me terimakasih telah menyimak. Bila ada masukan…

Yuks Intip harga Terbaru Karimun Wagon Setelah Carbon Tax Berlaku

Berikut adalah artikel atau berita yang terjadi di suzuki dengan judul Yuks Intip harga Terbaru Karimun Wagon Setelah Carbon Tax Berlaku yang telah tayang di jinmy.me terimakasih telah…